searching and add knowledge!

Sep 25, 2012

Curahan Hati Pembaca Komik


Selamat atas pencapaian 10.000 followers, mnc comics! *tiup tiup terompet*
Dan... mnc comics mengadakan lomba menuliskan kesan dan kesan selama mbaca komik terbitannya yang berhadiah komik-komik one shot! 

Wohoooooow!
Dan disinilah gue, sebagai penggemar berat komik-komik terbitan mnc berpartisipasi menuliskan sekalimat dua kalimat hingga belasan kalimat untuk menyampaikan kesan-pesan saya terhadap mnc comics \o/

Komik pertama yang gue baca dan paling berkesan sampai hari ini yaitu Epotoransu Mai terbitan mnc comics. Gue ga bener-bener inget kelas berapa gue baca ini komik, entah dua atau tiga. Inilah komik yang berhasil buat gue jatuh cinta dengan dunia per-komik-an. Sampai hari ini pun gue masih inget ceritanya dan jatuh cinta sama si Takuma dari dunia digital :3

Entah berapa banyak judul komik mnc yang sudah gue baca sejak gue kenal komik di masa itu hingga sekarang, baik itu nyewa, pinjam maupun beli sendiri.

Dan pengarang-pengarang komik favorit gue hampir semuanya pada diterbitin mnc, contohnya Yagami Chitose, Watase Yuu, Usami Maki, Tite Kubo, Arina Tanemura, Miyawaki Yukino, Ai Morinaga, Hiro Fujiwara dan lain-lainnya yang masih seabrek. Jadi, bisa dikategorikan komik yang diterbitkan mnc comics memang top, dengan kualitas gambar dan cerita yang bisa buat pembacanya jungkir balik dari ngakak, nangis bombay bahkan jatuh hati dengan karakter komiknya!
* ehem. Itu truly gue alamin sik :') *

Mmmn, tentunya, komik-komik ini punya peranan superb penting dalam masa muda *halah* gue. Komik ini yang nemenin obrolan gue bareng temen-temen sambil ngejagoin tokoh masing-masing, dan paling penting perannya, yakni di jam-jam pelajaran kosong di sekolah ataupun sewaktu gue lagi bete nunggu. Komik-komik bagus nan menyentuh ini lah yang setia di dalam tas buat nemenin melewati masa-masa suka maupun dukanya remaja-remaja Indonesia, pada setuju kaaan?

Yang jelas, mnc comics itu komik-komiknya worth it buat dibeli dan dikoleksi baik-baik dalem lemari. Ga perlu takut cuma kebaca sekali, karena gue jamin, sekali beli bakal lu baca lagi-lagi-lagi-lagi-lagi-daaaaaan lagi. It won't bore you, believe me. Gue aja yang baru beli komik dalam sehari bisa berkali-kali gue baca sambil ngakak ga jelas. :))
But of course we need to balance our life. Baca komik juga sudah seharusnya diimbangi dengan belajar yang tekun!

Jadi, ini lah kesan gue terhadap mnc comics yang sudah bertahun-tahun dengan konsisten melayani dengan teramat baik. Pesan gue, semoga komik-komik yang sering lamaan terbit di Indonesia Raya ini urusan penerbitannya di permudah, dan tentunya sering-sering ada lomba begini dan gue menang :3
Dan tentu saja, gue selalu mendoakan agar mnc comics sukses dan jaya selalu! Happy reading, comic lovers and follow mnccomics for more information about comics

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

 

Judul      : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membeci Angin
Penulis   : Tere-Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010
Ukuran  : 13.5 x 20 cm
Tebal     : 256 halaman

Sudah beberapa bulan buku-buku karya penulis bernama Darwis Tere Liye banyak berjejer di rak-rak toko buku yang saya kunjungi. Penulis yang sebelumnya berprofesi wartawan ini telah menerbitkan beberapa novel seperti Burlian, Sunset bersama Rosie, dan lain sebagainya ini menuliskan salah satu novel romansa yang tak kalah indah dengan karya lainnya, yakni Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Bernama pena Tere-Liye membuat saya yang merupakan pembaca karya-karyanya mengira beliau adalah seorang perempuan yang lugas dalam menuliskan ragam kisah cinta. Cukup kaget yang saya rasakan saat tahu bahwa penulis yang sulit dicari informasi dirinya ini adalah seorang pria. Karya beliau yang saya baca kali ini adalah novel berkover hijau-cokelat.


"Sekarang, ketika aku tahu dia bloeh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya."
Dengan sepenggal paragraf sinopsis tersebut, saya sukses menyukai buku tersebut dan mulai membacanya. Novel ini mengisahkan Tania, gadis kecil kucel dengan suara polosnya menyanyi di jalanan hingga angkutan umum dengan Dede - adik lelakinya - demi membantu penghidupan keluarganya di rumah kardus bersama sang ibu.
Adalah suatu hari ia dan Dede pulang dengan bus malam. Separuh hasil mengamen sesiangannya untuk obat ibu kandas di tangan preman jalanan yang mencekik Dede. Di perjalanan keduanya dalam bus, gadis kecil itu tak sengaja melukai kaki mungilnya yang kehitaman. Itulah malam saat roda dunianya berputar kembali.

Pria berumur dua puluhan yang Dede panggil dengan sebutan Oom itu adalah malaikat bagi keluarga kecil mereka. Pertemuan kedua mereka terjadi di malam selanjutnya, saat Oom malaikat mereka menghadiahkan masing-masing sepasang sepatu bersih mengkilap yang kontras dengan pakaian kusam di badan. Dari situlah Danar Danar - si Oom malaikat berkenalan dengan ibu Tania dan Dede, dan membantu peningkatan kondisi finansial keluarganya mulai dari bersekolahnya kembali Tania dan Dede, modal usaha kue ibunya hingga kehidupan mereka mulai berkecukupan.
Kedatangan kak Retna yang merupakan pacar Oom malaikat menimbulkan gejolak cemburu dalam diri Tania kecil yang tak ia mengerti hingga dewasa kelak.

Tania kecil berjanji pada dirinya sendiri, malaikat keluarganya akan menjadi orang yang ia hormati setelah ibu. Dan ia menepati janji itu setelah ibunya meninggalkan kehidupannya di dunia. Tania yang beranjak remaja dan dewasa melanjutkan Sekolah Menengah Pertamanya di Singapura bermodalkan dukungan malaikat mereka dan beasiswa ASEAN. Kecemerlangan Tania di bidang akademis kian bersinar dengan kecantikannya seiring beranjak dewasa. Bersama dengan pembelajarannya di negeri tetangga itu, ia membawa segumpal cinta yang telah dibawanya selama bertahun-tahun, mengulumnya pahit hingga malaikatnya dan kak Retna mengunjunginya di hari kelulusan. Mereka akan menikah.

Tere Liye yang khas tulisannya dengan bau sastra menceritakan kisah cinta yang sederhana dengan cara yang tidak sederhana. Sebagai pembaca seakan dibawa merasakan pedih manisnya benih-benih harapan dalam cinta, menunjukkan bahwa tak selamanya roda hidup kita akan berhenti di bawah. Intiplah cerita antara Daun dan Angin, dan anda akan dibawa berkeliling oleh Tere Liye dari Jakarta hingga Singapura dalam larutan bumbu-bumbu hidup.

Sep 14, 2012

Sky






Finally I have some time and more intention to post my works. And yes, I post another picture of sky since so so so so so so so so long time ago. With all due respect to Tangerang, I still can't capture any great sky photos although I've already been a year here.
This dark blue sky photo was taken by my Canon 60D in one afternoon about two months ago.
I took this one on my favorite spot to watch the sky : my home's back terrace. Where is kinda hotter since my neighbors keep build their houses higher.
And well, enjoy the picture. I wish people could gain some peace from the picture since I am feel great whenever look at sky picts. :)

Sep 11, 2012

Putih Abu


Judul       : Refrain - Saat Cinta Selalu Pulang
Penulis    : Winna Efendi
Penerbit  : Gagas Media
Terbit      : 2009

Diantara deretan buku di salah satu rak, tersembul novel ber-kover putih dengan rekatan amplop biru yang apik karya Winna Efendi. Buku yang kovernya sangat menarik perhatian ini merupakan karya ke tiga-nya yang telah diterbitkan setelah Kenangan Abu-Abu dan Ai. Penulis kelahiran 6 Januari ini kembali mengangkat tema universal yang seringkali muncul pada kisah-kisah lain: Cinta.
Pada novel-novel sebelumnya, penulis yang juga penyuka fashion ini menuliskan cerita cinta yang bersetting pada masa SMU yang konon kita kenal sebagai masa paling membahagiakan sebagai anak muda.

Yang membuat pembaca tertarik akan novel-novel karya Winna Efendi ialah karyanya yang seringkali mengangkat tema klasik tetapi tetap menggigit. Contohnya saja novel Refrain ini.
Refrain, sebuah novel yang mengisahkan sejuta rasa dibalik album putih abu-abu antara dua anak bumi Nata dan Niki.
Dikisahkan sepasang sahabat berinisialkan N ini telah menjalin pertemanan sejak kecil, dan selayaknya saudara keduanya saling menjaga. Niki, gadis cantik yang baru menginjak bangku SMU pun mulai mengenal kosmetik dan popularitas. Berkenalan dengan dunia remaja dan pergaulan, ia mengikuti kegiatan cheerleader yang tidak disukai Nata.

Diantara persahabatan mereka, muncul Oliver dan Annalise. Oliver, pentolan tim basket sekolah seberang memunculkan gelagap tak suka dari Nata atas kedekatannya dengan Niki. Di sisi lain, Annalise yang merupakan putri seorang model ternama berpindah sekolah dan sekelas bersama Nata dan Niki. Ajakan persahabatan antara Nata-Annalise-Niki awalnya tak ditanggapi oleh Nata yang cenderung introvert, namun hubungan mereka berkembang, hingga muncul rasa suka dalam diri Annalise.

Kompleksitas cerita ini berlanjut saat Niki yang semakin dekat dengan Oliver, dan Annalise yang telah menyadari isi hatinya terhadap Nata. Valentine tahun itu, Niki mendapat surat cinta beramplop biru, berisikan sepotong puisi manis yang entah siapa pengirimnya. Annalise yang menyadari perasaan Nata terhadap Niki urung menyatakan perasaannya dikarenakan ia tahu, semua akan berubah saat ia katakan isi hatinya. Oliver dan Niki yang kemudian berpacaran membuat persahabatan Nata dan Niki kian merenggang, dan malah mempererat persahabatannya dengan Annalise yang senang fotografi.

Tanpa sengaja, Niki melihat isi buku lagu Nata, yang ternyata berisikan potongan puisi beramplop biru di hari Valentine. Di lain pihak, Oliver yang setengah hati menyukai Niki pun hanya mempermainkan perasaannya dibawah tekanan Helena - pemimpin tim cheerleader - yang merasa terancam posisinya oleh Niki. Seiring kisah ini melaju, muncul lagi pergumulan Nata akan keputusannya bersekolah musik di NewYork.

Cerita remaja ini patut dibaca dan dicari tahu kelanjutannya. Dengan tema ringan, buku ini sangat cocok untuk merefresh otak yang penat dan membawa pembacanya tertawa hingga menangis saat membaca.